Yahoo Mail..!
Manik Danik..
Articles










Dapet Duit by surfing...





<$$>
Polisi Dan Teman Lama
Ditilang Polisi , dan Polisi itu temenku
____________ _________ _________ __

Dari kejauhan, lampu lalu-lintas di perempatan itu masih menyala hijau. Jono
segera menekan pedal gas kendaraannya. Ia tak mau terlambat. Apalagi ia
tahu perempatan di situ cukup padat, sehingga lampu merah biasanya
menyala cukup lama. Kebetulan jalan di depannya agak lengang. Lampu
berganti kuning. Hati Jono berdebar berharap semoga ia bisa melewatinya
segera. Tiga meter menjelang garis jalan, lampu merah menyala.Jono
bimbang, haruskah ia berhenti atau terus saja. "Ah, aku tak punya
kesempatan untuk menginjak rem mendadak," pikirnya sambil terus melaju.

Prit!

Di
seberang jalan seorang polisi melambaikan tangan memintanya berhenti.
Jono menepikan kendaraan agak menjauh sambil mengumpat dalam hati. Dari
kaca spion ia melihat siapa polisi itu. Wajahnya tak terlalu asing.
Hey, itu khan Bobi,
teman mainnya semasa SMA dulu.
Hati Jono agak lega.
Ia melompat keluar sambil membuka kedua lengannya.
"Hai, Bob. Senang sekali ketemu kamu lagi!"
"Hai, Jon." Tanpa senyum.
"Duh, sepertinya saya kena tilang nih? Saya memang agak buru-buru.
Istri saya sedang menunggu di rumah."
"Oh ya?"
Tampaknya Bobi agak ragu. Nah, bagus kalau begitu.

"Bob, hari ini istriku ulang tahun. Ia dan anak-anak sudah menyiapkan
segala sesuatunya. Tentu aku tidak boleh terlambat, dong."
"Saya mengerti. Tapi, sebenarnya kami sering memperhatikanmu melintasi
lampu merah di persimpangan ini."

Oooo, sepertinya tidak sesuai dengan harapan. Jono harus ganti strategi.

"Jadi, kamu hendak menilangku? Sungguh, tadi aku tidak melewati lampu
merah. Sewaktu aku lewat lampu kuning masih menyala."
Aha, terkadang berdusta sedikit bisa memperlancar keadaan.

"Ayo dong Jon. Kami melihatnya dengan jelas.
Tolong keluarkan
SIM-mu."

Dengan
ketus Jono menyerahkan SIM, lalu masuk ke dalam kendaraan dan menutup
kaca jendelanya. Sementara Bobi menulis sesuatu di buku tilangnya.
Beberapa saat kemudian Bobi mengetuk kaca jendela. Jono memandangi
wajah Bobi dengan penuh kecewa.Dibukanya kaca jendela itu sedikit.
Ah, lima centi sudah cukup untuk memasukkan surat tilang. Tanpa
berkata-kata Bobi kembali ke posnya. Jono mengambil surat tilang yang
diselipkan Bobi di sela-sela kaca jendela. Tapi, hei apa ini. Ternyata
SIMnya dikembalikan bersama sebuah nota. Kenapa ia tidak menilangku.
Lalu nota ini apa? Semacam guyonan atau apa? Buru-buru Jono membuka dan
membaca nota yang berisi tulisan tangan Bobi.

"Halo
Jono, Tahukah kamu Jon, aku dulu mempunyai seorang anak perempuan.
Sayang, ia sudah meninggal tertabrak pengemudi yang ngebut menerobos
lampu merah. Pengemudi itu dihukum penjara selama 3 bulan.
Begitu
bebas, ia bisa bertemu dan memeluk ketiga anaknya lagi. Sedangkan anak
kami satu-satunya sudah tiada. Kami masih terus berusaha dan berharap
agar Tuhan berkenan mengkaruniai seorang anak agar dapat kami peluk.
Ribuan kali kami mencoba memaafkan pengemudi itu. Betapa sulitnya.
Begitu juga kali ini. Maafkan aku Jon. Doakan agar permohonan kami
terkabulkan. Berhati-hatilah. (Salam, Bobi)".

Jono
terhenyak. Ia segera keluar dari kendaraan mencari Bobi. Namun, Bobi
sudah meninggalkan pos jaganya entah ke mana. Sepanjang jalan pulang ia
mengemudi perlahan dengan hati tak menentu sambil berharap kesalahannya
dimaafkan... ....

Tak selamanya pengertian kita harus sama dengan pengertian orang lain. Bisa
jadi suka kita tak lebih dari duka rekan kita. Hidup ini sangat berharga,
jalanilah dengan penuh hati-hati. Drive Safely Guys..



"Dan
DIA menundukkan untukmu segala apa yang ada di langit dan apa yang ada
di bumi, (sebagai rahmat) dari-NYA. Sesungguhnya apa yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan ALLAH) bagi kaum yang
berpikir." (QS. Al-Jaatsiyah: 13)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home